Tidak hanya Yogyakarta dan Solo saja, Pekalongan juga jadi sentra industri Batik yang cukup terkenal. Mempunyai berbagai macam corak serta berbagai pola warna, cocok digunakan untuk acara santai atau resmi.

Menariknya lagi, Bupati Pekalongan waktu itu menetapkan Kota di bagian Jawa Tengah ini sebagai Legendanya Batik Nusantara. Karena, ada sejarah panjang melekat erat. Sebagai satu-satunya, sentra industri kain tradisional Indonesia.
Pekalongan masih kokoh berdiri di lingkungan pesisir utara. Persaingan erat di wilayah Cirebon, karena letaknya bila ditarik garis lurus sama. Tidak heran bila kisahnya bisa diceritakan sebagai bagian daya kebudayaan.
Table of Contents
Mengenal Batik Pekalongan Lebih Dekat
Jika, ingin mengenal Batik Pekalongan maka Anda harus tahu terlebih dulu bagaimana sejarahnya berasal. Mengapa bisa masuk ke daerah tersebut dan berkembang begitu pesat sampai saat ini.
Menurut cerita rakyat, kain ini sudah ada sejak tahun 1800, mulai dari Kerajaan Mataram sampai legenda Ratu Nyi Roro Kidul. Memang masih simpang siur mengenai berita siapa yang membawanya.
Tetapi, menurut catatan dari Diperindag, ada salah satu motif di buat pada tahun 1802. Artinya, 2 tahun setelah kain ini masuk. Menjadikannya sebagai perpaduan atau penggambaran baru, menunjukkan ciri khas.
Sayangnya, setelah itu produksinya menurun dan kembali bangkit setelah perang Mataram terjadi. Perang besar tersebut mengakibatkan pengikut setia dari Mataram mulai berpindah ke berbagai wilayah, termasuk Pekalongan.
1815 adalah cikal bakal sebagai perdagangan identitas baru Kota Pekalongan ini. Banyak corak terinspirasi dari kawasan sekitar tidak heran bila hampir seluruhnya mempunyai motif seperti bunga atau juga hewan.
Walaupun, nuansa keraton masih terihat dari perpaduan yang sampai ini terus dikembangkan. Sehingga, kain modern lebih menarik dibandingkan tradisional. Pekalongan sendiri menggunakan teknik cap untuk menggambar kain tersebut.
Info Menarik Tentang Batik Pekalongan
Salah satu hal yang menarik dan menyita perhatian adalah perkembangan dari Batik sendiri yang sampai saat ini masih terus bertahan. Ditengah banyaknya jenis pakaian atau kain.
Salah satu hal paling sulit adalah regenerasi atau menularkan ilmu pengetahuan kepada anak untuk membuat gambar batik di atas kain. Teknik mencanting adalah hal paling sulit dan melelahkan.
Tetapi, masyarakatnya mampu menularkan itu, generasinya sendiri bersedia serta ingin melestarikan budaya. Bahkan, ada beberapa padepokan yang membuka pembelajaran khusus tentang seni membatik, menariknya hampir seluruh anak muda antusias.
Ini alasan mengapa, perkembangannya sendiri tidak pernah terputus. Selanjutnya, ada banyak konseptor, mereka siap memberikan kreasinya sehingga, dari segi tampilan tidak pernah ada habisnya, selalu ada dan baru.
Fakta menarik lainnya adalah peran pemerintah serta pihak swasta lain yang ikut berperan aktif dalam mengembangkan potensi masyarakatnya. Mereka ikut membantu, memasarkan serta memberikan modal ringan untuk para pengrajin.
Dengan skema demikian, kehidupan pengusaha Batik sendiri semakin jelas dan punya masa depan. Selain itu, Kota yang ditetapkan paling kreatif di dunia ini seakan tidak pernah kehabisan ide.
Sekilas Mengenai Museum Batik Pekalongan
Semua cerita mengenai Batik ini sudah ada lengkap di Museum yang berdiri pada 12 Juli 2006, peresmian dilakukan langsung oleh Pak Presiden waktu itu. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Bangunannya cukup luas kurang lebih 40 meter, ada banyak koleksi tentang Batik disini kurang lebih ada seribuan lebih. Mulai dari tradisional sampai dengan Modern dengan begitu Anda dapat belajar banyak.
Bahkan, kain dari Mancanegara juga tersedia, tidak hanya cukup sampai disitu saja. Anda juga dipersilahkan melakukan berbagai macam penelitian. Karena, pusat Informasi semuanya tersedia disini, jadi tidak perlu mencari referensi.
fasilitasnya cukup lengkap, ada ruang audio visual yang akan mengajarkan Anda mengenai ilmu pengetahuan seputar Batik. Selanjutnya, ruang pamer dari satu sampai tiga. Ada juga perpustakaannya untuk belajar segalanya.
Bagaimana caranya menggunakan canting itu. Bila dilihat secara sepintas baik langsung atau di youtube, pasti sangat mudah. Tetapi, saat praktek dijamin hampir semua orang kesulitan untuk melakukannya.
Untuk harga tiketnya sendiri bagi wisatawan dibanderol murah, Rp5 ribu untuk wisatawan nusantara. Sementara, Mancanegara sendiri Rp10 ribu. Berbeda lagi bagi para pelajar hanya Rp1 ribu saja.
Salah satu sudut menarik ada di ruang pamer 2, disana wisatawan akan diperlihatkan berbagai koleksi dari sumbangan pejabat negara yaitu, mantan presiden serta wakilnya. Ada juga Bapak Hatta Rajasa.
Mengenal Berbagai Motif Batik Pekalongan
Motifnya sendiri merupakan modifikasi dari kerajaan Mataram. Tidak hanya habis sampai di situ saja, masih ada pengaruh Keraton Cirebon karena, sama-sama di pesisir laut jawa. Sehingga, menciptakan akulturasi lokal.
Selain itu, nuansa dari Batik ini juga terpengaruh erat dengan luar negeri seperti China hingga Belanda. Salah satu paling terkenal adalah Jlamprang, bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling populer.
Salah satu yang paling mudah untuk ditemui Batik Pekalongan sendiri adalah gaya oriental hingga gayanya sedikit geometeris. Selain itu, penggunaan warna tampak lebih terang. Sehingga, lebih indah di mata.
Fakta Menarik Mengenai Motif Batik Pekalongan
Ada beberapa fakta menarik mengenai motif yang bisa Anda pilih. Di mana seperti yang dijelaskan di atas usianya saat ini sudah hampir 200 tahun yaitu sebuah pohon kecil.
Motif ini berkembang cukup pesat, di mana pilihannya sendiri saat ini sudah banyak terlihat. Seperti, Jlamprang dengan pola dua warna, mempunyai aksen geomteris nan mengesankan, terkesan lebih kalem saat mengenakannya.
Corak ini, menggambarkan tentang sebuah filosofi dari budaya islam, walau sebenarnya lebih cocok ke agama Hindu. Tetapi, pada dasarnya menurut makna serta filosofi memiliki pengertian tentang kerukunan.
Kebudayaan China juga tampak dengan penggunaan motif Lion. Atau lebih tepatnyanya adalah naga serta hingga burung phoenix. Bila dilihat pemilihan hewannya, terlihat sebuah legenda abadi dari kebudayaan Tiongkok.
Di mana, keduanya mempunyai penggambaran tersendiri yaitu naga, melambangkan kekuasaan serta kesatuan yang menjadi satu kesatuan. Sementara, untuk Phoenix sendiri menggambarkan keindahan serta keagungan terhadap pemakaiannya.
Memang, untuk corak ini cocok digunakan siapa saja baik tua atau muda, serta berbagai macam acara. Baik Formal atau non, perpaduannya juga tidak terlalu sulit, pantas bila jenis ini diminati.
Ada lagi yang disebut dengan sawat menggambarkan tokoh pewayangan yaitu alam semesta dan Dewa seisinya. Di mana tokoh dewa tersebut adalah Batara Indra inspirasinya terletak di taring ular.
Makna dari sawat sendiri adalah sebuah perlindungan di mana orang yang mengenakannya tampak lebih bijaksana, bersahaja, serta mampu mengayomi. Hal tersebut terbukti, bila tidak percaya cobalah untuk mengenakannya.
Motif Batik Pekalongan di Tokopedia
Untuk pembelian berbagai macam motif di Pekalongan ini juga tersedia di Tokopedia. Di mana salah satunya adalah Semen Garuda yang sintetis. Dengan harganya kurang lebih Rp530 ribu dengan bahan halus.
Serta sejuk digunakan untuk berbagai macam acara. Pada motif semen ini pembuatannya menggunakan canting sehingga, tidak heran bila harganya sendiri cenderung mahal. Tetapi, kualitasnya memang nomor satu.
Batik Pekalongan menjadi salah satu identitas untuk wilayah tersebut dan juga negara. Di mana secara keseluruhan cukup bagus dan menarik. Tidak salah bila Anda memilihnya dan dikenakan di berbagai acara.