Rianty Batik

Toko Rianty Batik ini merupakan toko yang cukup besar di kawasan Malioboro. Tersedia lengkap aneka jenis batik khas Jogja, mulai dari kain batik sampai produk baju jadi. Jl. Malioboro No.79, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55271.

Jalan Malioboro Yogyakarta. Credit: canva

Anda Pecinta Batik, Perhatikan 8 Motif Batik beserta Maknanya

Bagi sebagian pecinta batik tak lengkap rasanya jika tidak memahami makna dibalik motif batik yang dipakainya. Adapun toko batik seperti Rianty Batik menyediakan jenis-jenis corak yang sulit anda tebak, namun dibalik kesulitan itu sebetulnya mengandung makna yang sangat dalam.

Rianty Batik yang berada di Jl. Malioboro No.79, Sosromenduran, Gedong Tengern, Kota Yogyakarta, menyediakan jenis-jenis batik dengan kualitas yang baik. Bahkan toko ini tak melupakan corak-corak yang banyak menyimpan makna filosofis untuk stok pilihan konsumennya.

Bagi toko Rianty Batik, menyediakan corak batik yang beragam merupakan salah satu upaya perusahaan batik nya, melestarikan kekayaan budaya asli Indonesia ini. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas 8 motif batik beserta makna nya. Silahkan simak penjelasan di bawah ini.

Inilah 8 Corak Motif Batik beserta Maknanya

Batik Parang Rusak. Credit: canva

Batik Parang Rusak

Batik Parang Rusak adalah salah satu corak motif batik yang paling sering kita jumpai. Motif ini sangat populer dikalangan para pecinta batik. Menurut pemaknaan motif parang rusak menggambarkan arti dari sebuah pertarungan antara manusia melawan sifat-sifat kejahatan.

Pertarungan yang dimaksud ini adalah “bisa mengendalikan diri sendiri dari semua hal buruk yang mungkin menimpa”. Sehingga dengan demikian orang yang menggunakan batik dengan motif parang rusak ini bisa menjadi manusia yang lebih mulia dan bijaksana.

Batik Mega Mendung

Batik Mega Mendung. Credit: canva

Berbeda dengan batik indonesia dengan motif parang rusak yang populer di Jawa Tengah, dan sekitarnya, batik Mega Mendung merupakan corak batik yang sangat populer di daerah Cirebon. Motif batik dengan pola-pola awan biru bergaris putih ini terdiri dari kata “Mega” yaitu awan.

Sementara “Mendung” diartikan sebagai suatu sifat yang sabar. Paling menarik dari makna Mega Mendung tergambar juga dari motif ini yang mengandung tujuh lapisan yang ada di langit, yang berarti kepercayaan terhadap langit ketujuh.

Batik Kawung

Pembuatan batik Kawung. Credit: canva

Batik dengan motif Kawung sangat populer di Jawa Tengah dan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena batik Kawung berasal dari tanah Jawa. Corak batik Kawung dipercaya sebagai motif tua yang ada dalam urutan jenis batik yang ada di Indonesia.

Sementara makna yang berlaku bagi batik dengan corak Kawung ini yaitu sebagai gambaran dari buah Kawung atau buah Aren. Secara filosofis, orang Jawa percaya jika memakai batik Kawung maka orang tersebut bisa melakukan pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa ada nya sirik dan dengki serta dihindarkan dari sifat yang ria.

Batik Pekalongan

Batik Pekalongan, atau dikenal juga dengan Batik Tujuh Rupa Pekalongan ini berasal dari Pekalongan Jawa Tengah. Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan para pengrajin batik. Bahkan hingga saat ini kota Pekalongan dianggap sebagai pusat penghasil batik terbesar di Indonesia, sehingga pekalongan dianugerahi kota batik.

Sedangkan ciri khasnya batik Pekalongan ini yaitu, didominasi motif tumbuh-tumbuhan dan hewan. sementara makna filosofis yang terkandung dari motif batik ini yaitu menggambarkan ciri kehidupan masyarakat di pesisir yang mudah beradaptasi dengan pengaruh budaya luar. Hewan dan Tumbuhan adalah organisme yang ada di alam yang bisa beradaptasi dengan mudah.

Batik Sidoluhur

Motif batik Sidoluhur ini sangat kaya akan makna dan filosofis. Motif batik yang cerah dan populer dikalangan masyarakat Jawa, biasanya dipakai oleh pengantin wanita saat malam pertama menjadi pengantin.

Menurut makna yang terkandung dari corak batik ini yaitu “Sido” yang berarti dalam bahasa Jawa “Jadi” atau “Menjadi”. Sementara “Luhur” menurut bahasa Jawa berarti, “terhormat dan bermartabat”.

Sehingga dengan demikian, harapan orang yang memakai motif batik Sidoluhur ini bisa menjadi salah satu bentuk doa yang berarti si pemakai agar selalu sehat jasmani dan rohani, serta menjadi orang yang terhormat dan bermartabat, sebagaimana pengantin perempuan dimuliakan oleh suami nya dimalam pertama pernikahan.

Batik Motif Bali

Sebagaimana namanya, batik ini berasal dari Kepulauan Bali. Tidak hanya dari Jawa saja, batik juga ada di Pulau Dewata Bali. Motif batik Bali banyak didominasi oleh berbagai bentuk yang menyerupai hewan seperti, kura-kura, rusa, dan burung bangau.

Warna-warna yang sering digunakan oleh batik motif bali antara lain warna cerah, yang terdiri dari biru, ungu dan kuning. Batik motif Bali juga ternyata sangat diminati oleh berbagai pengunjung wisatawan terutama turis asing.

Batik Motif Lasem

Penamaan batik di Indonesia selalu disesuaikan dengan daerah penciptanya, seperti halnya batik dengan motif Lasem. Batik ini berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Batik dengan motif Lasem ini diyakini juga sebagai batik akulturasi dengan kebudayaan Tionghoa di Nusantara.

Batik ini memiliki makna yang sangat filosofis, yaitu menggambarkan toleransi antar suku. Selain itu, batik Lasem juga cenderung memiliki dominasi dengan warna merah yang sangat kental dengan tradisi orang Tionghoa. Batik Lasem juga selalu memiliki warna yang mencolok tak terkecuali warna merah.

Batik Motif Betawi

Nah ini adalah urutan terakhir sekaligus yang menarik dari motif batik yang ada di Nusantara yaitu Batik Motif Betawi. Budaya Betawi yang berasal dari DKI Jakarta tak kalah dengan daerah lain yang memiliki corak batik khas.

Biasanya motif batik Betawi ini didominasi oleh gambar ondel-ondel dan kesenian khas Betawi lainnya. Secara penamaan motif batik Betawi ini terdiri dari, motif pucuk rebung, motif nusa kelapa, dan motif gambang kromong. Biasanya juga batik ini akan dipakai saat kegiatan abang none ataupun saat pameran kebudayaan khas Betawi.